Rabu, 09 April 2008

PELATIHAN LINGKUNGAN

Bentuk Life Skill Siswa Dengan Peduli Lingkungan

Surabaya-SMA Islam Jiwa Nala Surabaya

Isu global warming atau pemanasan global yang di dengungkan dunia saat ini memang sangat terasa dampaknya. Banjir dan tanah longsor yang terus menerus melanda negeri ini merupakan dampak dari pemanasan global. Tentunya ini tidak lepas dari akibat ulah manusia sendiri. Karena itu, sedini mungkin harus kita antisipasi dengan mengenalkan peduli lingkungan kepada generasi saat ini.

Untuk itulah, SMA Islam Jiwa Nala Surabaya, Jumat (4/1) lalu menggelar Pelatihan Lingkungan dengan tema “Konservasi Lahan dan Tanah Sebagai Antisipasi Bencana Alam dan Global Warning” kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
“Kami ingin pelatihan ini bisa menjadi life skill bagi siswa khususnya dan juga sebagai aktifitas sosial, sehingga mereka tergerak untuk ikut peduli terhadap lingkungannya,” ujar Mutia, Kepala Sekolah SMA Islam Jiwa Nala Surabaya.

Tidak kurang dari 75 peserta yang terdiri dari siswa dan guru tidak hanya berasal dari SMA Islam Jiwa Nala saja, namun juga dihadiri siswa dan guru dari SMP Yamassa. Peserta pun sangat antusias mengikuti pelatihan ini, apalagi materi yang diberikan oleh para pembicara yang ahli dibidangnya yaitu Puguh Iryantoro (Ketua ASPENI DPD Jatim), Dwi Retno Suryaningsih (Dekan Fakultas Pertanian UWK Surabaya), dan M. Tohiron (Dosen Fakultas Pertanian UWK Surabaya).
“Terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor karena ekosistem yang sudah tidak seimbang lagi alias rusak. Kebanyakan karena ulah manusia yang lebih banyak merusak alam daripada merawatnya, lihat saja hutan yang pohonnya banyak ditebangi sehingga hutan menjadi gundul,” terang Tohiron dengan menunjuk photo slide hutan gundul di depan peserta.

Selain memberikan materi, para pembicara juga menunjukkan langsung cara memelihara dan merawat pohon. “Kebanyakan masyarakat yang diberi pohon oleh pejabat dan diekspos oleh media hanya disuruh menanam, setelah itu rusak karena tidak ada keinginan untuk memeliharanya. Padahal yang dibutuhkan untuk mengantisipasi ancaman bahaya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor itu tidak hanya penanaman pohon, tapi juga pemeliharannya,” kata Tohiron.

Sementara itu, sebagai bentuk kepedulian langsung untuk gerakan penanaman pohon dan pemeliharaannya, secara simbolis diberikan sebuah pohon oleh mahasiswa UWK Surabaya kepada siswa SMA Islam Jiwa Nala Surabaya. “Dari pelatihan ini nantinya juga akan ada tindak lanjutnya yaitu gerakan penghijauan dengan penanaman dan pemeliharaan di sepanjang Jalan Raya Kedung Asem dan halaman SMA Islam Jiwa Nala, daerah Kedung Baruk atau di SMP Yamassa dan daerah Sidotopo Sekolahan,” kata Mutia. “Pohon-pohon yang akan ditanami diantaranya pohon Mahoni, Flamboyan, Akasia dan Sonokeling,” terangnya. Mohammad Solihin

Tidak ada komentar: